Darah tinggi dalam kehidupan sehari-hari sering dialamatkan kepada orang yang cepat naik darah atau suka marah. Bagi ibu-ibu yang mendapatkan suaminya sering marah, lantas menjuluki sang syami mengidap darah tinggi atau bludrek. Benar tidaknya orang yang dikatakan darah tinggi itu mengidap hipertensi, tak jadi masalah. Yang jelas, begitulah kesimpulan banyak orang awam. Pemarah merupakan gejala khas hipertensi. Hipertensi pun ditakuti orang lantaran marahnya, bukan karena penyakit itu sendiri yang memang punya resiko besar.
MAKANAN ENAK BERAKIBAT FATAL
Hipertensi merupakan penyebab kematian peringkat tinggi, baru mencuat pada akhir dekade delapan puluhan. Hal ini terjadi setelah tingkat kemakmuran mulai meningkat, terutama di kota besar seperti Jakarta. Sebelum itu hipertensi baru dikenal dikalangan atas, dari kematian beberapa orang tokoh yang terkena serangan jantung.
Kasus mati mendadak akibat serangan jantung pada mulanya dicurigai orang awam sebagai perbuatan sihir jahat seperti teluh, atau karena sudah takdir Tuhan. Kepercayaan akan adanya teluh bagi orang inilah menyebabkan petugas medis yang berwenang lalai mengadakan pemeriksaan terhadap yang mati mendadak. Keluarga yang ditinggal mati, didorong kepercayaannya akan tahyul, justru akan mencari kambing hitam penyebab kematiannya. Orang yang dicurigai sebagai dukun teluh menjadi korban kepercayaan tak berdasar.
Serangan jantung akibat menderita serangan darah tinggi, telah disepakati kebenarannya oleh para ahli medis. Tekanan darah yang meninggi antara lain akibat adanya penyempitan pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah erat kaitanya dengan kebiasaan makan enak. Makanan enak berkalori tinggi, umumnya juga meengandung kadar kolestrol yang tinggi pula.
Kolestrol berkadar tinggi dalam darah menjadi biang kerok pembentuk lemak di dalam tubuh, termasuk dalam pembuluh darah. Kolestrol dibedakan menjadi kolestrol baik dan kolestrol jahat. Kandungan kolestrol pada makanan yang lezat-lezat, justrul biasanya klestrol jahat. Kolestrol jahat inilah yang bisa menyumbat pembuluh darah.
Kadar kolestrol yang tinggi dapat diibaratkan air yang mengandung kadar besi yang tinggi, yang selain dapat menyumbat pipa pada saluran minum dirumah, juga menggerogotinya dengan korosi. Pipa saluran air lambat laun pecah, bocor akibat korosi itu. Demikian juga kolestrol tinggi dalam darah cairan darah, menyumbat pembuluh darah dengan lemak, makin lama akan semakin menebal sehingga aliran darahpun tersumbat.
Kemacetan aliran darah itu menyebabkan jantung harus bekerja extra keras, memmompa darah yang menjadikan tugasnya. Saking kerasnya kerja jantung, penderitapun dapat terserang sakit jantung koroner.
Kebiasaan makan enak jika dibarengi kebiasaan merokok dan kurang gerak dapat berakibat fatal. Pelemakan dalam pembuluh darah dipercepat karena tidak pernah terubah menjadi energi kinetik, sedangkan nikotin rokok mempercepat korosi pembuluh darah.
PEMARAH TIDAK SELALU DARAH TINGGI
Tak mudah bagi kebanyakan penderita tekanan darah tinggi bila disuruh diet, menghindari makan enak. Apalagi bagi perokok untuk menghentikan kepulan asap rokoknya, bukan hal mudah. Padahal rokok punya pengaruh besar untuk memacu penyakit jantung koroner, apalagi bagi yang sudah mengidap penyakit tekanan darah tinggi.
Untuk mengerem bahaya perjalanan penyakit darah tinggi menjadai serangan jantung koroner, olah raga punya peran tak dapat disepelekan. Tapi, mengajak orang senang berolahraga juga tidak mudah. Padahal berbagai imbauan telah begitu sering didengungkan, baik oleh para pejabat pemerintah, maupun pimpinan instasi pemerintah dan swasta.
Pemarah salahsatu indikator terhadap hipertensi, mungkin-mungkin saja. Namun tak sedikit orang pemarah ternyata tidak mengidap tekanan darah tinggi. Karena itu, hal yang paling baik tentu saja mencegah timbulnya penyakit itu, atau sekurang-kurangnya memeriksakan diri secara dini apabila terasa kesehatan kurang beres seperti sering pusing atau detak jantungnya abnormal.
MAKANAN ENAK BERAKIBAT FATAL
Hipertensi merupakan penyebab kematian peringkat tinggi, baru mencuat pada akhir dekade delapan puluhan. Hal ini terjadi setelah tingkat kemakmuran mulai meningkat, terutama di kota besar seperti Jakarta. Sebelum itu hipertensi baru dikenal dikalangan atas, dari kematian beberapa orang tokoh yang terkena serangan jantung.
Kasus mati mendadak akibat serangan jantung pada mulanya dicurigai orang awam sebagai perbuatan sihir jahat seperti teluh, atau karena sudah takdir Tuhan. Kepercayaan akan adanya teluh bagi orang inilah menyebabkan petugas medis yang berwenang lalai mengadakan pemeriksaan terhadap yang mati mendadak. Keluarga yang ditinggal mati, didorong kepercayaannya akan tahyul, justru akan mencari kambing hitam penyebab kematiannya. Orang yang dicurigai sebagai dukun teluh menjadi korban kepercayaan tak berdasar.
Serangan jantung akibat menderita serangan darah tinggi, telah disepakati kebenarannya oleh para ahli medis. Tekanan darah yang meninggi antara lain akibat adanya penyempitan pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah erat kaitanya dengan kebiasaan makan enak. Makanan enak berkalori tinggi, umumnya juga meengandung kadar kolestrol yang tinggi pula.
Kolestrol berkadar tinggi dalam darah menjadi biang kerok pembentuk lemak di dalam tubuh, termasuk dalam pembuluh darah. Kolestrol dibedakan menjadi kolestrol baik dan kolestrol jahat. Kandungan kolestrol pada makanan yang lezat-lezat, justrul biasanya klestrol jahat. Kolestrol jahat inilah yang bisa menyumbat pembuluh darah.
Kadar kolestrol yang tinggi dapat diibaratkan air yang mengandung kadar besi yang tinggi, yang selain dapat menyumbat pipa pada saluran minum dirumah, juga menggerogotinya dengan korosi. Pipa saluran air lambat laun pecah, bocor akibat korosi itu. Demikian juga kolestrol tinggi dalam darah cairan darah, menyumbat pembuluh darah dengan lemak, makin lama akan semakin menebal sehingga aliran darahpun tersumbat.
Kemacetan aliran darah itu menyebabkan jantung harus bekerja extra keras, memmompa darah yang menjadikan tugasnya. Saking kerasnya kerja jantung, penderitapun dapat terserang sakit jantung koroner.
Kebiasaan makan enak jika dibarengi kebiasaan merokok dan kurang gerak dapat berakibat fatal. Pelemakan dalam pembuluh darah dipercepat karena tidak pernah terubah menjadi energi kinetik, sedangkan nikotin rokok mempercepat korosi pembuluh darah.
PEMARAH TIDAK SELALU DARAH TINGGI
Tak mudah bagi kebanyakan penderita tekanan darah tinggi bila disuruh diet, menghindari makan enak. Apalagi bagi perokok untuk menghentikan kepulan asap rokoknya, bukan hal mudah. Padahal rokok punya pengaruh besar untuk memacu penyakit jantung koroner, apalagi bagi yang sudah mengidap penyakit tekanan darah tinggi.
Untuk mengerem bahaya perjalanan penyakit darah tinggi menjadai serangan jantung koroner, olah raga punya peran tak dapat disepelekan. Tapi, mengajak orang senang berolahraga juga tidak mudah. Padahal berbagai imbauan telah begitu sering didengungkan, baik oleh para pejabat pemerintah, maupun pimpinan instasi pemerintah dan swasta.
Pemarah salahsatu indikator terhadap hipertensi, mungkin-mungkin saja. Namun tak sedikit orang pemarah ternyata tidak mengidap tekanan darah tinggi. Karena itu, hal yang paling baik tentu saja mencegah timbulnya penyakit itu, atau sekurang-kurangnya memeriksakan diri secara dini apabila terasa kesehatan kurang beres seperti sering pusing atau detak jantungnya abnormal.
Posting Komentar