Sebab dari minyak tanahlah berasal minyak solar, parafin, bensin, minyak pelumas, minyak semir, bahan lilin, aspal, dan macam-macam produksi lainnya lagi. Apakah minyak tanah itu? Minyak tanah dalam bahasa latin ialah “petroleum” yang artinya “minyak batu-batuan”. Bagaimana cara minyak tanah itu terbentuk? Para ahli ilmu pengetahuan beranggapan bahwa minyak tanah itu berasal dari tumbuh-tumbuhan dan binatang yang hidup berabad-abad lamanya pada zaman yang lampau, di dalam dan sekitar air laut yang panas, yang meliputi sebagian besar kerak bumi kita.
Tatkala tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang ini mati, maka jasad makhluk-makhluk itu bertumpuk-tumpuk pada permukaan dasar laut. Pada suatu saat berjuta-juta ton pasir dan lumpur menutupinya. Oleh karena mengalami tekanan yang berat maka lumpur dan pasir itu berubah menjadi sejenis cairan hitam yang merembes melalui pori-pori pada batu-batuan itu. Bertumpuknya kulit kerak bumi menyebabkan bagian-bagian dari cairan itu merembes keluar ke permukaan bumi sehingga manusia menemukan gejalanya untuk pertamakalinya.
Minyak tanah, atau minyak kasar itu, telah dipergunakan orang semenjak beribu-ribu tahun yang lalu. Orang-orang zaman dulu, termasuk bangsa Tionghoa dan orang-orang Mesir, telah menggunakannya sebagai obat. Di India orang telah memakainya sebagai bahan bakar dan penerangan jauh sebelum abad Masehi dimulai.
Pada zaman dahulu itu orang menggunakannya untuk keperluan pembuatan obor, sedangkan bentuk bahannya yang berupa lumpur hitam dan aspal itu dipakai untuk menjadi alat perekat bagi batu bata, melapisi keranjang menjadi tahan tembus air, serta menyumbat celah-celah papan perahu atao kapal. Orang-orang Indian Amerika memanfaatkan minyak tanah untuk berbagai macam keperluan dan tatkala orang kulit putih datang ke Amerika, mereka pun meniru dan mengambil alih cara-cara orang indian itu. Mereka juga menggunakan “minyak mineral” ini untuk tujuan pengobatan.
Minyak tanah dalam keadaannya yang masih kasar, yang baru keluar dari sumur pemborannya, masih belum banyak berati bagi kita. Sebab ia masih harus disuling terlebih dahulu. Perlu dilakukan proses penyulingan atau distilasi itu didasarkan atas kenyataan bahwa minyak tanah itu merupakan campuran berbagai zat padat, zat cair dan gas.
Dengan perentaraan panas, maka destilasi bisa memisahkan berbagai macam zat, yang terbentuk secara alamiah di dalam minyak kasar itu. Hal ini dimungkinkan, karena setiap bagian dari campuran itu mendidih, atau berubah menjadi gas, pada suhu yang tertentu. Bahan yang pertama keluar ialah minyak solar, kemudian parafin, lalu gas, minyak tanah murni, dan minyak pelumas.
Tatkala tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang ini mati, maka jasad makhluk-makhluk itu bertumpuk-tumpuk pada permukaan dasar laut. Pada suatu saat berjuta-juta ton pasir dan lumpur menutupinya. Oleh karena mengalami tekanan yang berat maka lumpur dan pasir itu berubah menjadi sejenis cairan hitam yang merembes melalui pori-pori pada batu-batuan itu. Bertumpuknya kulit kerak bumi menyebabkan bagian-bagian dari cairan itu merembes keluar ke permukaan bumi sehingga manusia menemukan gejalanya untuk pertamakalinya.
Minyak tanah, atau minyak kasar itu, telah dipergunakan orang semenjak beribu-ribu tahun yang lalu. Orang-orang zaman dulu, termasuk bangsa Tionghoa dan orang-orang Mesir, telah menggunakannya sebagai obat. Di India orang telah memakainya sebagai bahan bakar dan penerangan jauh sebelum abad Masehi dimulai.
Pada zaman dahulu itu orang menggunakannya untuk keperluan pembuatan obor, sedangkan bentuk bahannya yang berupa lumpur hitam dan aspal itu dipakai untuk menjadi alat perekat bagi batu bata, melapisi keranjang menjadi tahan tembus air, serta menyumbat celah-celah papan perahu atao kapal. Orang-orang Indian Amerika memanfaatkan minyak tanah untuk berbagai macam keperluan dan tatkala orang kulit putih datang ke Amerika, mereka pun meniru dan mengambil alih cara-cara orang indian itu. Mereka juga menggunakan “minyak mineral” ini untuk tujuan pengobatan.
Minyak tanah dalam keadaannya yang masih kasar, yang baru keluar dari sumur pemborannya, masih belum banyak berati bagi kita. Sebab ia masih harus disuling terlebih dahulu. Perlu dilakukan proses penyulingan atau distilasi itu didasarkan atas kenyataan bahwa minyak tanah itu merupakan campuran berbagai zat padat, zat cair dan gas.
Dengan perentaraan panas, maka destilasi bisa memisahkan berbagai macam zat, yang terbentuk secara alamiah di dalam minyak kasar itu. Hal ini dimungkinkan, karena setiap bagian dari campuran itu mendidih, atau berubah menjadi gas, pada suhu yang tertentu. Bahan yang pertama keluar ialah minyak solar, kemudian parafin, lalu gas, minyak tanah murni, dan minyak pelumas.
Posting Komentar