Nama lain untuk quartz ialah “silukum”. Quartz itu terbuat dari silikon dan oksigen. Sifatnya lebih keras daripada baja dan lebih bening daripada kaca.
Apabila kita berhadapan dengan quartz dalam bentuknya yang murni, maka ia tiada mengandung warna atau kelihatan putih saja. Tetapi bila ia berada dalam keadaan yang tidak murni dan bercampur dengan bahan-bahan lainya, maka bayangan warnanya bisa merah, kuning, coklat, hijau, biru, lavender, atau hitam. Quartz sering kita temukan dalam bentuk kristal bersisi enam, besar dan bening, dengan titik-titik pojok mirip piramida, kristal semacam itu kita sebut “kristal batu-batuan”.
Kebanyakan dari batu-batuan yang dengan jumlahnya yang besar kita dapati di mana-mana terdiri dari sebagian besar dari quartz. Batu pasir sebenarnya terbuat dari butir-butir quartz, yang menjadi rapat oleh bahan perekat tertentu. Quartz merupakan bahan terbesar pembentuk batu granit. Pasir berwarna putih hampir tergolong quartz murni, dan semua pasir terdiri sebagian besar dari quartz.
Bahkan banyak dari antara batu-batuan kita yang setengah berharga itu terdiri dari quartz yang beroleh warna karena adanya gabungan dengan zal lainya. Batu-batuan semacam itu ialah agata, amethyst, dan onyx.
Quartz dipakai untuk kepentingan oembuatan alat-alat optik dan kaca. Potongan-potongan tipis dari kristal quartz murni dipergunakan pada alat siaran radio untuk menjaga agar stasiun pemancar itu tetap berada pada gelombang udara yang tepat.
Apabila kristal batu-batuan murni itu dileburkan pada panas terik yang sangat tinggi, maka kita akan memperoleh quartz yang telah berubah. Bahan ini sangat tinggi nilainya dan banyak manfaatnya. Ia memiliki titik lebur yang tinggi, yakni 1.710 derajat celcius/ ia tidak mudah mengembang atau mengendur bila kita bandingkan dengan bahan lain yang kita kenal. Lagi pula coraknya tembus pandang dan lebih bening dari pada kaca.
Seperti kita ketahui, bahan yang mempunyai sifat semacam ini merupakan bahan yang sangat berharga guna pembuatan alat-alat laboraturium. Sebuah piring yang terbuat dari quartz yang telah diolah dapat saja dibakar sampai merah warnanya dan kemudian dicelupkan ke dalam air es, namun sedikitpun ia tidak retak atau rusak.
Cahaya dan radiasi panas dengan mudah dapat menembus quartz. Sinar ultra ungu dan matahari adalah sangat berharga bagi kesehatan. Ia bisa tembus lewat kaca. Maka ia pun dengan mudah bisa tembus pula lewat quartz yang telah diolah. Itulah sebabnya gedung-gedung sanatorium sering kali meggunakan lampu quartz khusus untuk membantu bidang pengobatan dalam memperoleh sinar matahari tiruan.
Apabila kita berhadapan dengan quartz dalam bentuknya yang murni, maka ia tiada mengandung warna atau kelihatan putih saja. Tetapi bila ia berada dalam keadaan yang tidak murni dan bercampur dengan bahan-bahan lainya, maka bayangan warnanya bisa merah, kuning, coklat, hijau, biru, lavender, atau hitam. Quartz sering kita temukan dalam bentuk kristal bersisi enam, besar dan bening, dengan titik-titik pojok mirip piramida, kristal semacam itu kita sebut “kristal batu-batuan”.
Kebanyakan dari batu-batuan yang dengan jumlahnya yang besar kita dapati di mana-mana terdiri dari sebagian besar dari quartz. Batu pasir sebenarnya terbuat dari butir-butir quartz, yang menjadi rapat oleh bahan perekat tertentu. Quartz merupakan bahan terbesar pembentuk batu granit. Pasir berwarna putih hampir tergolong quartz murni, dan semua pasir terdiri sebagian besar dari quartz.
Bahkan banyak dari antara batu-batuan kita yang setengah berharga itu terdiri dari quartz yang beroleh warna karena adanya gabungan dengan zal lainya. Batu-batuan semacam itu ialah agata, amethyst, dan onyx.
Quartz dipakai untuk kepentingan oembuatan alat-alat optik dan kaca. Potongan-potongan tipis dari kristal quartz murni dipergunakan pada alat siaran radio untuk menjaga agar stasiun pemancar itu tetap berada pada gelombang udara yang tepat.
Apabila kristal batu-batuan murni itu dileburkan pada panas terik yang sangat tinggi, maka kita akan memperoleh quartz yang telah berubah. Bahan ini sangat tinggi nilainya dan banyak manfaatnya. Ia memiliki titik lebur yang tinggi, yakni 1.710 derajat celcius/ ia tidak mudah mengembang atau mengendur bila kita bandingkan dengan bahan lain yang kita kenal. Lagi pula coraknya tembus pandang dan lebih bening dari pada kaca.
Seperti kita ketahui, bahan yang mempunyai sifat semacam ini merupakan bahan yang sangat berharga guna pembuatan alat-alat laboraturium. Sebuah piring yang terbuat dari quartz yang telah diolah dapat saja dibakar sampai merah warnanya dan kemudian dicelupkan ke dalam air es, namun sedikitpun ia tidak retak atau rusak.
Cahaya dan radiasi panas dengan mudah dapat menembus quartz. Sinar ultra ungu dan matahari adalah sangat berharga bagi kesehatan. Ia bisa tembus lewat kaca. Maka ia pun dengan mudah bisa tembus pula lewat quartz yang telah diolah. Itulah sebabnya gedung-gedung sanatorium sering kali meggunakan lampu quartz khusus untuk membantu bidang pengobatan dalam memperoleh sinar matahari tiruan.
Posting Komentar