Apakah yang telah terjadi selama berlangsungnya periode itu dan bagaimana cara batu bara itu terbentuk? Batubara itu terdapat di dalam tanah berupa lapisan-lapisan mendatar yang bermil-mil luasnya, kadang-kadang sampai lebih dari 10 kaki tebalnya. Ia terselip di antara lapisan batu batuan yang lainya. Batu bara adalah bekas peninggalan pohon-pohon dan tumbuh-tumbuhan dari zaman purbakala, yang tumbuh dalam hutan yang berawa-rawa di tengah iklim panas dan udara lembab selama periode ratusan tahun yang lalu.
Disekitar tempat yang berawa-rawa ini terdapat wilayah luas yang ditumbuhi rumput poron dan pohon-pohon resam. Pada saatnya rumput-rumput dan pepohonan ini mati dan terkubur masuk ke dalam air rawa-rawa yang tenang itu. Oleh karena rumput dan pepohonan itu terendam di dalam air, maka mereka terlindung dari proses pembusukan yang cepat jika dibandingkan dengan keadaan mereka kalau berada di daratan dan terbuka terhadap udara. Bakteri-bakteri merobah beberapa bagian dari batang rumput dan pepohonan itu menjadi gas, yang sempat menyembul keluar. Yang tertinggal ialah suatu campuran zat berwarna hitam, yang sebagian besar adalah karbon, yang kemudian menjadi cikal bakal batu bara.
Oleh karena proses bertumpuknya rumput dan pohon-pohon yang membusuk itu berlangsung jutaan tahun, maka tentu saja lapisan itu mencapai ketinggian beberapa kaki. Namun cepat atau lambat, proses ini segera berakhir juga, sebab terkadi proses pengendapan kulit bumi dari permukaannya. Hal ini mengakibatkan terbentuknya lapisan lumpur yang tebal, sedangkan pasir dibawa hanyut ke dalam sampai ke atas permukaan lapisan tumbuh-tumbuhan yang telah membusuk itu.
Pada suatu saat tekanan yang makin memberat dari lumpur dan pasir yang terletak di atasnya itu mendidih sebagian besar cairan yang ada di bawahnya, sehingga cairan itu merembas keluar. Tertinggalah lapisan bahan kental seperti lumpur, yang lambat laun menjadi keras dan berobah menjadi batu bara. Proses ini terjadi berulang kali di beberapa tempat. Oleh karena lapisan batu-batuan sedimen terbentuk sampai kedekat permukaan air, bentuk lapisan tumbuh-tumbuhan di sekitar ini, lalu tenggelam lagi dan meresap. Dengan cara begini maka terbentuklah cakal bakal batu bara yang terpisah tempatnya dari daerah lain oleh karena hadangan lumpur dan pasir, yang gilirannya pula berubah menjadi batu-batuan.
Perubahan bekas tumbuh-tumbuhan sampai menjadi batu-batuan memakan waktu ribuan tahun. Tetapi bukti-bukti bahwa batu-batuan itu berasal dari bekas peninggalan tumbuh-tumbuhan dapat kita saksikan dengan mudah. Kadang-kadang malah masih bisa kita temukan pohon-pohon resam dalam bentuknya yang utuh di tengah-tengah lapisan batu bara itu, atau pola suatu kulit pohon, atau bahkan fosil batang kayu yang kelihatan jelas di dalam batu bara.
Disekitar tempat yang berawa-rawa ini terdapat wilayah luas yang ditumbuhi rumput poron dan pohon-pohon resam. Pada saatnya rumput-rumput dan pepohonan ini mati dan terkubur masuk ke dalam air rawa-rawa yang tenang itu. Oleh karena rumput dan pepohonan itu terendam di dalam air, maka mereka terlindung dari proses pembusukan yang cepat jika dibandingkan dengan keadaan mereka kalau berada di daratan dan terbuka terhadap udara. Bakteri-bakteri merobah beberapa bagian dari batang rumput dan pepohonan itu menjadi gas, yang sempat menyembul keluar. Yang tertinggal ialah suatu campuran zat berwarna hitam, yang sebagian besar adalah karbon, yang kemudian menjadi cikal bakal batu bara.
Oleh karena proses bertumpuknya rumput dan pohon-pohon yang membusuk itu berlangsung jutaan tahun, maka tentu saja lapisan itu mencapai ketinggian beberapa kaki. Namun cepat atau lambat, proses ini segera berakhir juga, sebab terkadi proses pengendapan kulit bumi dari permukaannya. Hal ini mengakibatkan terbentuknya lapisan lumpur yang tebal, sedangkan pasir dibawa hanyut ke dalam sampai ke atas permukaan lapisan tumbuh-tumbuhan yang telah membusuk itu.
Pada suatu saat tekanan yang makin memberat dari lumpur dan pasir yang terletak di atasnya itu mendidih sebagian besar cairan yang ada di bawahnya, sehingga cairan itu merembas keluar. Tertinggalah lapisan bahan kental seperti lumpur, yang lambat laun menjadi keras dan berobah menjadi batu bara. Proses ini terjadi berulang kali di beberapa tempat. Oleh karena lapisan batu-batuan sedimen terbentuk sampai kedekat permukaan air, bentuk lapisan tumbuh-tumbuhan di sekitar ini, lalu tenggelam lagi dan meresap. Dengan cara begini maka terbentuklah cakal bakal batu bara yang terpisah tempatnya dari daerah lain oleh karena hadangan lumpur dan pasir, yang gilirannya pula berubah menjadi batu-batuan.
Perubahan bekas tumbuh-tumbuhan sampai menjadi batu-batuan memakan waktu ribuan tahun. Tetapi bukti-bukti bahwa batu-batuan itu berasal dari bekas peninggalan tumbuh-tumbuhan dapat kita saksikan dengan mudah. Kadang-kadang malah masih bisa kita temukan pohon-pohon resam dalam bentuknya yang utuh di tengah-tengah lapisan batu bara itu, atau pola suatu kulit pohon, atau bahkan fosil batang kayu yang kelihatan jelas di dalam batu bara.
Posting Komentar